Analisis Perubahan Tutupan Hutan Pada Kawasan Hutan Lindung KPH Rinjani Timur Pulau Lombok

Penulis

  • Dinda Larasati Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Univesitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia Penulis
  • Muhamad Husni Idris Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Univesitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia Penulis
  • Markum Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Univesitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia Penulis

DOI:

https://doi.org/10.71024/bioindikator.2025.v2i1.297

Kata Kunci:

Kawasan hutan lindung, tutupan hutan, klasifikasi terbimbing, penginderaan jarak jauh, Resort Suela

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan hutan pada rentang tahun 2000 sampai dengan 2022 pada kawasan hutan lindung di Resort Suela KPH Rinjani Timur. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan lindung Resort Suela KPH Rinjani Timur pada bulan April – Mei 2023. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah peta & SHP kawasan hutan lindung Resort Suela dari KPH Rinjani Timur, dan citra satelite pada Path 116 dan Row 66 untuk Landsat 7 perekaman 19 Agustus 2000 & Landsat 8 OLI-TIRS perekaman 3 November 2013 dan 2022 perekaman 16 Agustus 2022 yang diperoleh melalui https://earthexplorer.usgs/gov. Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis klasifikasi tutupan hutan dianalisi dengan menggunakan metode klasifikasi terbimbing (Superviside) dan metode Maximum Likehood kelas dengan tutupan hutan kawasan hutan lindung di Resort Suela diklasifikasikan menjadi 6, yaitu hutan padat / rapat, hutan sedang, savana / padang rumput, pertanian lahan kering campuran, semak belukar, dan lahan terbuka. Perubahan tutupan hutan dianalisis dengan perbandingan hasil Overlay tutupan hutan. dikawasan hutan lindung Resort Suela dari tahun 2000-2013 mengalami penurunan tutupan hutan padat / rapat seluas 477,4 ha dan peningkatan tutupan hutan sedang seluas 345,6 ha, serta peningkatan tutupan semak belukar pertanian lahan kering campuran. Pada tahun 2013-2022 mengalami penuruan tutupan semak belukar seluas 272,5 ha dan peningkatan tutupan hutan padat / rapat seluas 188,5 ha serta hutan sedang seluas 55,6 ha. Secara keseluruhan perubahan 2000-2022 mengalami penurunan tutupan hutan padat/rapat seluas 289 ha dan peningkatan pada tutupan hutan sedang seluas 401,7 ha serta tutupan pertanian lahan kering campuran.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Afrianto, W. F., Hikmat, A., & Widyatmoko, D. (2016). Komunitas Floristik dan Suksesi Vegetasi Setelah Erupsi 2010 di Gunung Merapi Jawa Tengah ( Floristic Community and Vegetation Succession after the 2010 Eruption of Mount Merapi Central Jawa). Jurnal Biologi Indonesia, 12(2), 265–276.

Asra, R. (2021). Analisis Spasial Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1998 dan Tahun 2018 di Dsa Tanatoro Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Plantklopedia: Jurnal Sains Dan Tenologi Pertanian, 1(1), 19–27.

Asra, R., Mappiasse, M. F., & Nurnawati, A. A. (2020). Penerapan Model CA-Markov Untuk Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan di Sub-DAS Bila Tahun 2036. Jurnal Ilmu Pertanian, 5(1), 1–8.

Januar, D., Suprayogi, A., & Prasetyo, Y. (2016). Analisis Penggunan NDVI dan BSI Untuk Identifikasi Tutupan Lahan Pada Citra Landsat 8 ( Studi Kasus : Wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah). Jurnal Geodesi Undip, 5, 135–144.

Kubangun, S. H., Haridjaja, O., & Gandasasmita, K. (2016). Model Perubahan Penutupan/Penggunaan Lahan Untuk Identifikasi Lahan Kritis di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. Majalah Ilmiah Globe, 18(1), 21–32.

Marini, Y., Emiyati, Hawariyah, S., & Hartuti, M. (2014). Perbandingan Metode Klasifikasi Maximum Likehood Dengan Klasifikasi Berbasis Objek Untuk Inventarisasi Lahan Tambak di Kabupaten Maros. Seminar Nasional Penginderaan Jauh, 505–516.

Rahayu, & Candra, D. S. (2014). Koreksi Radiometrik Citra Landsat-8 Kanal Multispektral Menggunakan Top of Atmosphere (ToA) Untuk Mendukung Klasifikasi Penutup Lahan. Seminar Nasional Penginderaan Jarak Jauh.

Saharjo, B. H., Putra, E. I., & Atik, U. (2012). Pendugaan Emisi CO 2 sebagai Gas Rumah Kaca akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Kalimantan Tengah , Tahun 2000-2009. 03(03), 143–148.

Setiawan, F. (2020). Analisis Perubahan Tutupan/Penggunaan Lahan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2015 - 2020. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat, 209–213.

Sunartomo, A. F. (2011). Inventarisasi dan sebaran lahan kritis di kabupaten situbondo. Journal of Social and Agricultural Economics, 5(1), 12–22.

Syam, T., Darmawan, A., Banuwa, I. S., & Ningsih, K. (2012). Pemanfaatan Citra Satelit dalam Mengidentifikasi Perubahan Penutupa Lahan : Studi Kasus Hutan Lindung Register 22 Way Waya Lampun Tengah. Majalah Ilmiah GlobeGlobe, 14(2), 146–156.

Utomo, B., Kusmana, C., Tjitrosemito, S., & Nur, M. (2007). Kajian Kompetisi Tumbuhan Eksotik Yang Bersifat Invasif Terhadap Pohon Hutan Pegunungan Asli Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, XIII(1), 1–12.

Diterbitkan

2025-06-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Dinda Larasati, Muhamad Husni Idris, & Markum. (2025). Analisis Perubahan Tutupan Hutan Pada Kawasan Hutan Lindung KPH Rinjani Timur Pulau Lombok. Bioindikator: Jurnal Biologi Dan Pendidikan Biologi, 2(1), 43-53. https://doi.org/10.71024/bioindikator.2025.v2i1.297

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>